Perguruan Tinggi merupakan tujuan bagi siswa SMA dan sederajat untuk
melanjutkan pendidikan. Perguruan Tinggi di Indonesia terbagi atas perguruan tinggi Negeri dan
Swasta yang dibagi dalam beberapa kategori antara lain akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut, dan universitas.
Jumlah perguruan tinggi yang cukup besar tentunya harus memiliki kualitas yang
baik supaya dapat menarik minat calon mahasiswa. Karenanya, perguruan tinggi harus bisa memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa maupun
calon mahasiswa. Salah satunya adalah pemilihan sistem pengolahan data yang
baik.
Dewasa ini, seluruh Perguruan Tinggi
di Indonesia mulai berbenah dalam pengolahan data dan pelayanan akademiknya.
Sebagian besar sudah menggunakan Sistem Informasi Akademik berbasis digital
elektronik dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi penanganan datanya.
Sistem Informasi Akademik memberikan kemudahan dalam penanganan data – data
mahasiswa dengan kelebihan fast access, low cost dan paperless.
Untuk sektor pendidikan, Gamatechno berkonsentrasi pada
sistem pengolahan data perguruan tinggi yaitu Gamatechno Campus Suite dan telah merilis
versi cloudnya yaitu eCampuz.eCampuz merupakan salah satu software andalan Gamatechno yang dibangun dengan
basis cloud computing. Kenapa
jagoan? Karena eCampuz dapat mewujudkan
sistem perguruan tinggi sekelas Gamatechno Campus Suite dengan budget terbatas.
Jagoan ini akan membuat kampus anda hemat biaya infrastruktur, biaya
berlangganan, sekaligus biaya maintenancesistem.
Dengan memiliki sistem informasi
terintegrasi, perguruan tinggi akan lebih mudah melakukan pengolahan data
mahasiswa. Di sisi lain, mahasiswa juga akan merasakan
kemudahan untuk melakukan pendaftaran, pembayaran, maupun melihat laporan
akademiknya.
Fasilitas yang berkualitas tentunya
menjadi nilai tambah bagi perguruan tinggi. Perkembangan kualitas perguruan tinggi harus sejalan penggunaan
teknologi informasi. Karena itu mari kita tingkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan kualitas teknologi informasi.
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme
belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep
yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh
terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital,
baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah
banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi
e-learning khususnya di lembaga pendidikan (sekolah, training dan
universitas).Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan
secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa
perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi
mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan
secara tatap muka. Dalam kaitan ini, e-learning berfungsi sebagai option
(pilihan) bagi mahasiswa.
Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah
satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan
semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi komunikasi
dan informasi. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang
penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar,
tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di
kota-kota di tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat yang berada di kabupaten
telah dapat menggunakan fasilitas internet.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan
pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK
Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong perguruan tinggi konvensional untuk
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode). Dengan iklim yang kondusif
ini, beberapa perguruan tinggi telah melakukan berbagai persiapan, seperti
penugasan para dosen untuk (a) mengikuti pelatihan tentang pengembangan bahan
belajar elektronik, (b) mengidentifikasi berbagai platform pembelajaran
elektronik yang tersedia, dan (c) melakukan eksperimen tentang penggunaan
platform pembelajaran elektronik tertentu untuk menyajikan materi perkuliahan.
1.2.Permasalahan
Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini adalah
- Adanya peningkatan
interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen
- Tersedianya sumber-sumber
pembelajaran yang tidak terbatas
- E-learning yang dikembangkan secara benar
akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan
tinggi
- Terbentuknya komunitas
pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan menerima serta
tidak terbatas dalam satu lokasi
- Meningkatkan kualitas
dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan
tidak terbatas
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengembangan system
informasi akadwmik di kampus mercubuana dan memebri masukan terhadap hal
kekurangannya.
1.4.Ruang Lingkup
Aplikasi ini mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :
·
Sistem
pengadaan yang meliputi:
-
Modul
untuk log in ke dalam sistem, yaitu
dengan memasukkan user id dan password.
-
Modul
yang digunakan dalam proses mengikuti course yang sudah dipilih
mahasiswa
-
Modul
yang digunakan dalam proses pengabsenan dan penjadwalan yang di ikuti oleh
mahasiswa
-
Modul
yang digunakan untuk membuat laporan mengenai pengembangan sistem.
-
Modul
yang digunakan untuk membuat laporan mengenai status keberadaan system
yang diusulkan.
-
Modul
yang digunakan untuk mencetak label buku
dan kartu katalog.
·
Penggunaan
sistem operasi Windows 8.x keatas.
·
Penggunaan
internet untuk masuk
ke sistem.
1.5.Sistematika Penyusunan Laporan
Garis besar rencana penulisan buku laporan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I :
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan ruang lingkup, dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori dan
prinsip-prinsip dasar yang digunakan sebagai landasan atau pedoman yang
menunjang penelitian
Bab III :
Metodologi Penelitian
Bab ini berisi metodogi yang dibutuhkan dalam
melaksanakan penelitian, analisis sistem yang ada saat ini serta desain sistem
yang dari tahap-tahap perancangan hingga pembuatan program.
Bab IV: Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Bab ini membahas mengenai Pengujian sistem yang
telah dibuat.
Bab
VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang
diperoleh dalam proses pembuatan, implementasi maupun pengujian dari sistem
yang telah dibuat.
BAB 2.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Pengertian Perpustakaan
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah
data danmelakukan proses kegiatan akademi yang melibatkan antara mahasiswa ,
dosen, administrasi akademik , keuangan dan data atribut lainnya .Sistem
informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswadalam
melakukan kegiatan administrasi akademik , melakukan proses padatransaksi
belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa , melakukan prosesadministrasi
akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biayayang muncul pada
kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harianadministrasi akademik .
Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kaliterjadi transaksi keuangan
yang dilakukan oleh mahasiswa , sehingga padaproses ini Sistem Informasi
Akademi dapat melakukan update untuk datamahasiswa . Beberapa bagian yang
bersangkutan dengan modul keuangan dapatdiintegrasikan dibawah Sistem Informasi
Akademik , modul keuangan dapatberupa kegiatan transaksi akutansi ataupun
kegiatan transaksi kepegawaianyang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan
di Universitas ataupunAkademik
2.2.
Kegiatan Pengadaan
Pelayanan
pengadaan adalah suatu proses pemesanan bahan pustaka hingga bahan pustaka
tersebut tiba di perpustakaan untuk kemudian dilakukan pencatatan identitas
buku. Aktifitas yang terjadi
dalam proses pengadaan antara lain pemilihan bahan pustaka yang akan dipesan,
pemesanan sebuah bahan pustaka, laporan pembayaran bahan pustaka yang dipesan,
memasukkan data bahan pustaka tersebut ke dalam database inventory perpustakaan
2.3.
Kegiatan Pengolahan
Kehadiran teknologi komputer dengan
kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi manajemen
berbasis komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, didapat manfaat
berupa kemudahan menyimpan, mengorganisasi dan melakukan pengambilan terhadap
berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras
yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem informasi manajemen yang handal
dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
2.4.
Pengembangan
Kesulitan yang sering terjadi pada
bagian internal perguruan tinggi adalah banyaknya pengolahan data yang
memerlukan pengolahan dalam waktu yang relative singkat. Sebagai contoh antara
pengolahan data mahasiswa yang mengambil mata kuliah dan kelas yang dengan
pengajar dosen. Pada data-data diatas akan di dapat data-data transaksi berupa,
data absensi, data mata kuliah, data transkrip nilai, data jadwal ujian, data
biaya pembayaran ( status pembayaran mahasiswa ), data dosen beserta atribut
data gaji yang merupakan bagian dari sistem keuangan yang diterapkan pada sisi
keuangan.
Secara umum sistem informasi akademik dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan Akademik yang menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang dihasilkannya. Sistem Informasi Akademik sangat membantu dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa. Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapat diintegrasikan dibawah Sistem Informasi Akademik, modul keuangan dapat berupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaian yang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupun Akademik .
Secara umum sistem informasi akademik dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan Akademik yang menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang dihasilkannya. Sistem Informasi Akademik sangat membantu dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa. Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapat diintegrasikan dibawah Sistem Informasi Akademik, modul keuangan dapat berupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaian yang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupun Akademik .
BAB 3.
METODE PENELITIAN
2.1Metodologi
Penelitian
Dalam penelitian ini , metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.1.1 Studi literatur
Studi literatur adalah suatu
penelitian yang dilakukan untuk mencari referensi dan landasan teori dan
mengumpulkan data sekunder (data untuk mendukung penelitian yang dapat
diperoleh dari studi kepustakaan, berupa teori-teori, literatur/catatan) yang berhubungan erat dengan materi ini.
Dalam hal ini studi literatur dilakukan berkaitan dengan perpustakaan dan
seluruh kegiatan yang terjadi di dalamnya, perangkat lunak yang akan digunakan,
dan lain-lain.
3.1.2
Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan adalah suatu
penelitian yang dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data primer (data yang
dikumpulkan langsung dari responden) guna mendapatkan data dan informasi secara
nyata mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi secara langsung dari
lokasi tempat penelitian diadakan. Dalam hal ini, wawancara dilakukan secara
langsung dengan pihak perpustakaan.
3.1.3
Analisa dan Perancangan Sistem
Dalam tahap ini, dialakukan analisa
sistem dari sistem lama yang telah dilakukan secara manual..
3.1.4. Implementasi,
Pengujian Sistem dan Perangkat Lunak
Untuk mengetahui performance perangkat lunak ini yang
telah ada, setelah implementasi sistem, dilakukan pengujian untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan dari perangkat lunak ini. Kelemahan yang ditemukan dalam perangkat lunak ini
akan dijadikan sebagai acuan untuk
revisi dan pengembangan lebih lanjut.
3.1.6
Kesimpulan dan saran
Penarikan kesimpulan dilakukan
untuk mengetahui apakah proyek sistem informasi ini telah dapat memenuhi
kebutuhan perpustakaan dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang ada diikuti dengan pemberian saran untuk dapat
mengembangkan sistem di masa akan datang
3.2.Analisis
Sistem yang Digunakan pada Saat Ini
Analisis sistem yang digunakan pada saat ini oleh Sistem Informasi Akademik
di kampus Mercubuana adalah sebagai berikut:
3.2.1. Kegiatan
Pengadaan
Updating informasi antara bagian
administrasi akademik maupun dengan bagian keuangan yang merupakan validasi
untuk status mahasiswa sehingga dapat melakukan kegiatan belajar mengajar ,
dimana terjadi interaksi data secara langsung tanpa memerlukan update data
secara manual. Update data dari Sistem Keuangan dan Sistem Akademik merupakan
proses penting dimana proses ini mengupdate status mahasiswa dalam interval
waktu tertentu .
3.2.2. Kegiatan
Pengolahan
Kemudahan bagi pengajar untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar dimana pada komponen Front End Web dan
komponen Back End Web dapat membantu para pengajar untuk menyampaikan informasi
secara on-line dan menerima informasi secara on-line dari mahasiswa .
3.2.3.
Pengembangan
Sistem informasi akademik
mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu:
komponen input, komponen model, komponen basis data, dan komponen output.
Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah
konteks letak dari sistem informasinya.
a. Komponen Input Akademik
Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengelolaan data misalnya nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan, dll.
b. Komponen Model Akademik
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak digunakan untuk menghasilkan informasi – informasi tentang pengelolaan data mahasiswa, dosen, dll.
c. Komponen Basis Data Akademik
Data yang digunakan untuk output berasal dari data base.
d. Komponen Output Akademik
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem jurusan menyediakan informasi mengenai jurusan. Subsistem fakultas menyediakan informasi mengenai fakutlasnya.
a. Komponen Input Akademik
Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengelolaan data misalnya nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan, dll.
b. Komponen Model Akademik
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak digunakan untuk menghasilkan informasi – informasi tentang pengelolaan data mahasiswa, dosen, dll.
c. Komponen Basis Data Akademik
Data yang digunakan untuk output berasal dari data base.
d. Komponen Output Akademik
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem jurusan menyediakan informasi mengenai jurusan. Subsistem fakultas menyediakan informasi mengenai fakutlasnya.
3.3Perancangan Sistem
Perkembangan
dari sistem teknologi informasi menurut Jogiyanto. “menyebabkan
perubahan-perubahan peran sistem teknologi informasi, yaitu mulai dari peran
efisiensi, efektifitas sampai dengan peran strategik. Peran efisiensi yaitu
menggantikan manusia dengan teknologi informasi yang lebih efisien. Peran
efektifitas yaitu menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen
yang efektif. Sekarang peran sistem informasi tidak hanya untuk efisiensi dan
efektifitas, tetapi sudah untuk strategik, yaitu digunakan untuk memenangkan
persaingan”. Strategi ini digunakan oleh lembaga pendidikan untuk terus
mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terbaru dan diterapkan di
lembaganya sebagai bagian dari strategi keunggulan bersaing. Namun konsekuensi
dari penerapan Strategis ini adalah ketersediaan modal yang sangat tinggi,
karena umumnya teknologi yang baru lahir dijual dengan harga tinggi. Keuntungan
yang dapat dipetik dari penerapan strategis ini antara lain ; 1. Internet
pendidikan yang dibangun oleh lembaga akan dapat mengakomodasi perkembanagan
teknologi yang terbaru. Disamping itu teknologi terbaru memiliki daya pikat
dana dapat membangun citra lembaga di mata orang tua dan peserta didik. Rasa
percaya dari dan bangga dari SDM internal dan eksternal akan sangat
menguntungkan bagi perkembangan lembaga. 2. SDM yang dimiliki oleh lembaga
selalu terpacu untuk mengikuti perkembangan dan terus belajar agar dapat
beradaptasi dan mengoperasionalkannya. Meskipun SDM dituntut untuk selalu mau
belajar, tetapi hal ini juga menjadi keuntungan non-finansial, dimana keahlian
dan pengetahuan mereka meningkat. 3. Strategi ini akan memposisikan lembaga
selangkah lebih maju dari para pesaing sehingga kemampuan untuk meraih pangsa
pasar semakin besar. 4. Penerapan strategi ini membuka peluang untuk membangun
unit layanan atau fasilitas baru, seperti penyediaan perpustakaan elektronik,
museum virtual dan lain sebagainya. 5. Strategi ini akan menempatkan lembaga
sebagai pemimpin industri pendidikan, sehingga kebijakan teknologi yang
digunakan akan menjadi standar bagi industri tersebut. Namun strategi ini bukan
berarti hanya memberikan keuntungan semata bagi lembaga, karena sejumlah
kerugian juga mengancam, karena : 1. Penerapan strategi ini membutuhkan modal
yang sangat tinggi, padahal umur ekonomi dan operasionalnya relatif sangat
pendek. 2. Oleh karena selalu dikejar oleh waktu guna mempelajari teknologi informasi
yang baru, maka SDM lembaga tidak sempat melakukan inovasi dan eksplorasi
teknologi informasi yang ada, sehingga seringkali investasi yang ada tidak
termanfaatkan secara optimal. Disamping itu resiko kerusakan peralatan sangat
tinggi mengingat SDM belum paham betul tentang pengoperasiannya. 3. Biaya
investasi yang tinggi tentu akan berpengaruh terhadap biaya pendidikan,
sehingga hal itu akan mempengaruhi daya beli dari orang tua peserta didik. 4.
Teknologi baru seringkali belum diiringi dengan penyediaan fasilitaxs service
dan penyediaan suku cadang, sehingga jika terjadi kerusaakan akan membutuhkan
biaya yang sangat tingi
3.4 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi
Akademik
Adapun tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari penerapan
sistem informasi akademik adalah:
1. Pengajuan
KRS
Pengajuan KRS (KRS Online) merupakan tempat yang
dipergunakan bagi mahasiswa untuk melakukanentry mata kuliah/pengambilan
mata kuliah pada tiap semester. Setiap mahasiswa baru dapat menggunakan
fasilitas ini setelah memenuhi semua persyaratan untuk pengajuan KRS, antara
lain telah membayar SPP, PRKS, internet, perpustakaan dsb. Pengajuan KRS ini
aktif pada waktu tertentu yaitu pada waktu KRS awal semester/semester sisipan.
2. Dibentuknya
Siakad tujuannya adalah untuk meningkatkan informasi akademik tidak hanya bagi
mahasiswa tetapi juga sangat penting untuk dosen, dengan adanya Siakad dosen
bisa tahu persis terutama mengenai jadwal mengajar dan juga mengetahui lebih
jauh mengenai mahasiswa, yaitu dengan komunikasi secara langsung dengan
mengeluarkan Hot Massages untuk memberikan pengumuman kepada
mahasiswa.
3. Selain itu
dengan adanya Siakad bisa mengcover mengenai presensi dosen dan apabila dosen
mempunyai kinerja buruk maka akan muncul dalam Hot massages tentang keluhan
mahasiswa terhadap kinerja dosen yang tidak pernah mengajar.
4. Kemudian
dengan adanya Siakad membantu ploting mata kuliah, dengan jadwal tersebut untuk
hari dan jamnya menjadi lebih pasti dan pengambilan mata kuliah oleh mahasiswa
yang bisa langsung diakses, dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa
langsung memilih kelas A atau kelas yang lainnya.
5. Keuntungan
dengan adanya Siakad banyak yang dirasakan antara lain untuk melihat data yang
diminta khususnya data akademik cepat sekali, untuk mahasiswa sendiri menjadi
lebih cepat karena dihubungkan dengan internet, efisien karena tidak perlu
datang ke kampus tetapi cukup dilakukan dirumah ataupun melalui internet
dimanapun mereka berada kecuali mereka mempunyai masalah yang harus diselesaikan
dikampus.
6. Keuntungan
yang lain bahwa nilai langsung bisa di Online,
artinya mahasiswa dapat melihat secara Online melalui
komputer nilai yang dimilikinya, kemudian mahasiswa setiap saat bisa melihat
perkembangan IP dan IPK nya dan mahasiswa juga dapat melihat mata kuliah apa
yang dapat diambil selanjutnya, salah satunya jatah KRS semester depan sudah
tahu tanpa harus konsultasi terlebih dahulu ke dosen wali
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses dari Sistem
Informasi Akademik
1. Masukan data mahasiswa yang didapat dari mahasiswa yang bersangkutan saat registrasi ulang (pendaftaran) dengan keluaran daftar nama mahasiswa.
2. Masukan data dosen yang didapat dari setiap Fakultas yang sudah dikoordinasi dengan jurusan yang memberikan keluaran berupa daftar nama baik itu dosen lama yang masih tetap aktif mengajar, serta daftar nama dosen baru yang mulai mengajar.
3. Masukan data mata kuliah yang didapat dari setiap jurusan di lingkungan Universitas dengan memiliki keluaran jadwal kuliah dan jumlah sks tiap mata kuliah yang sudah ditentukan.
4. Masukan KRS didapat dari pilihan mahasiswa untuk mata kuliah yang akan diambil dan dengan ketentuan yang berlaku. Masukan KRS ini memiliki keluaran absen mahasiswa per setiap mata kuliahnya.
5. Masukan daftar nilai mahasiswa didapat dari setiap jurusan di lingkungan Universitas. Mahasiswa wajib mengisi KRS, karena itu merupakan salah satu syarat agar KHS dapat keluar.
6. Masukan daftar nama mahasiswa yang telah lulus yang didapat dari setiap jurusan yang telah dikumpulkan pada fakultas setelah itu ke lembaga yang menghasilkan keluaran berupa daftar nama wisudawan.
7. Masukkan data keuangan yang didapat dari puskom yang telah dikoordinasikan baik pada setiap jurusan melalui fakultas, dengan keluaran data mahasiswa yang masih aktif dan dapat mengikuti perkuliahan semester berikutnya. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa.
1. Masukan data mahasiswa yang didapat dari mahasiswa yang bersangkutan saat registrasi ulang (pendaftaran) dengan keluaran daftar nama mahasiswa.
2. Masukan data dosen yang didapat dari setiap Fakultas yang sudah dikoordinasi dengan jurusan yang memberikan keluaran berupa daftar nama baik itu dosen lama yang masih tetap aktif mengajar, serta daftar nama dosen baru yang mulai mengajar.
3. Masukan data mata kuliah yang didapat dari setiap jurusan di lingkungan Universitas dengan memiliki keluaran jadwal kuliah dan jumlah sks tiap mata kuliah yang sudah ditentukan.
4. Masukan KRS didapat dari pilihan mahasiswa untuk mata kuliah yang akan diambil dan dengan ketentuan yang berlaku. Masukan KRS ini memiliki keluaran absen mahasiswa per setiap mata kuliahnya.
5. Masukan daftar nilai mahasiswa didapat dari setiap jurusan di lingkungan Universitas. Mahasiswa wajib mengisi KRS, karena itu merupakan salah satu syarat agar KHS dapat keluar.
6. Masukan daftar nama mahasiswa yang telah lulus yang didapat dari setiap jurusan yang telah dikumpulkan pada fakultas setelah itu ke lembaga yang menghasilkan keluaran berupa daftar nama wisudawan.
7. Masukkan data keuangan yang didapat dari puskom yang telah dikoordinasikan baik pada setiap jurusan melalui fakultas, dengan keluaran data mahasiswa yang masih aktif dan dapat mengikuti perkuliahan semester berikutnya. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa.
1.1 PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI AKADEMIK
Pengembangan Sistem Informasi Akademik Universitas
Mercubuana dikembangan menjadi aplikasi program sistem Informasi Akademik yang
berbasis web. Dalam perencanaan selanjutnya Program aplikasi sistem informasi
akademik Universitas Mercubuana merupakan salah satu program yang terdapat pada
layar ke 2, sehingga setiap personal memiliki account untuk mengakses program
yang diinginkan. Program Sistem Informasi Akademik berbasis web ini memiliki 2
login untuk mengakses program tersebut. Login Administrator di peruntukkan oleh
seorang administartor sistem informasi akademik, pemberiaan akses login ini
diberikan kepada seseorang yang telah di tunjuk oleh pimpinan untuk mengatur
jalannya sistem informasi akademik. Login Administrasi Akademik di berikan
kepada operator Program Studi dan Fakultas, yang bertugas untuk mengakses
Sistem Informasi Akademik, adapun tampilan login dari program aplikasi Sistem
Informasi Akademik ini seperti terlihat pada tampilan di bawah ini :
Tampilan program aplikasi Sistem Informasi Akademik berbasi
web ini terdiri dari beberapa menu. Menu Home , Detail Mahasiswa, dan
Perkuliahan. adapun tampilan menu Administrasi seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini :
Pada menu Detail Mahasiswa terdiri
dari submenu Detail Mahasiswa, edit biodata, lihat KRS dan lain-lain dalam
Sistem Informasi Akademik seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
1.2 Pengujian
Pengujian White Box dan Black Box Program Sistem Informasi
Akademik (SIMKA) ini sebelum diimplementasikan secara keseluruhan, maka harus
dilakukan pengujian. Pengujian program merupakan elemen yang kritis dan
merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi, desain
dan pengkodean. Uji coba merepresentasikan ketidaknormalan yang terjadi pada
pengembangan program / software / perangkat lunak. Tujuan dari ujicoba ini
adalah mendesain serangkaian tes yang secara sistematis mengungkap beberapa
jenis kesalahan yang berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha yang
minimum.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi
maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas
pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, dan adanya pola
pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut.
Bila pembelajaran bebasis pada web, maka diperlukan adanya
pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar kelompok, administrasi penunjang
sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakan digital, dan materi online. Dari
sisi Teknologi informasi; dunia Internet memungkinkan perombakan total
konsep-konsep pembelajaran yang selama ini berlaku.
Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah
akan menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia
pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain adalah: (1)
Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun tanpa terbatas lagi
pada batasan institusi & negara; (2) Mahasiswa dapat dengan mudah berguru
dan berdiskusi dengan para tenaga ahli atau pakar di bidang yang diminatinya;
(3) Materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia
tanpa tergantung pada perguruan tinggi dimana mahasiswa belajar. Berbagai
peluang tersebut diatas masih menghadapi tantangan baik dari biaya, kesiapan
infrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap
kelangsungan e-learning
DAFTAR
PUSTAKA
Voices of Experience.
http://www.education-world.com/a_tech/tech052.shtml ( 16 September 2002).
Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005
Moore, M.G. & Kearsley, G. (1996). Distance education: A sistems view. New York: Wadsworth Publishing Company.
Moore, M.G.; et al. (1990). The effects of distance learning: A summary of the literature. Research Monograph No. 2. University Park, PA: The Pennsylvania State University, American Center for the Study of Distance Education. (ED 330 321)
Natakusumah, E.K. (2002); Multimedia sebagai sarana pembelajaran; Lokakayra Multimedia sebagai sarana pembelajaran metode learning based; DUE-Like TPB ITB, 13 Nopember 2002.
Natakusumah, E.K. (2002); Teknologi informasi pada pendidikan jarak jauh, Orasi Ilmiah pada Wisuda STMIK Bandung, 12 Januari 2002, Grand Aquila Hotel, Nusantara Ball Room, Bandung.
Newsletter of Open and Distance Learning Quality Council, October 2001. http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html (16 September 2002)
Rosenberg, M.J. 2001. e-learning : Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. The McGraw-Hill Companies Inc.
Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Pembelajaran http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm (3 November 200
Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005
Moore, M.G. & Kearsley, G. (1996). Distance education: A sistems view. New York: Wadsworth Publishing Company.
Moore, M.G.; et al. (1990). The effects of distance learning: A summary of the literature. Research Monograph No. 2. University Park, PA: The Pennsylvania State University, American Center for the Study of Distance Education. (ED 330 321)
Natakusumah, E.K. (2002); Multimedia sebagai sarana pembelajaran; Lokakayra Multimedia sebagai sarana pembelajaran metode learning based; DUE-Like TPB ITB, 13 Nopember 2002.
Natakusumah, E.K. (2002); Teknologi informasi pada pendidikan jarak jauh, Orasi Ilmiah pada Wisuda STMIK Bandung, 12 Januari 2002, Grand Aquila Hotel, Nusantara Ball Room, Bandung.
Newsletter of Open and Distance Learning Quality Council, October 2001. http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html (16 September 2002)
Rosenberg, M.J. 2001. e-learning : Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. The McGraw-Hill Companies Inc.
Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Pembelajaran http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm (3 November 200