Persaingan
merupakan
kunci
penentu
keberhasilan
sebuah
organisasi
bisnis.
Strategi
persaingan
yang diterapkan
oleh
bisnis/industri
mampu
memberikan
keunggulan
organisasi,
dengan
memperhatikan
faktor
biaya,
mutu
dan
kecepatan
proses. Keunggulan kompetitif
akan
membawa
organisasi
pada
kemampuan
mengendalikan
pasar
dan
meraih
keuntungan
usaha.
Strategi
bisnis
menjadi
pusat
yang mengendalikan
strategi
organisasi
dan
strategi
informasi.
Perubahan
pada
salah
satu
strategi
membutuhkan
penyesuaian,
agar tetap
setimbang.
Hubungan
antara
strategi
kompetitif
perusahaan
dan
manfaat
penggunaan
sistem
informasi
dikembangkan
melalui
beberapa
lapisan,
mulai
dari
perencanaan,
analisa
dan
perancangan.
Sejalan
dengan
semakin
luasnya
pemanfaatan
teknologi
informasi
di lingkungan
bisnis,
maka
pemisahan
antara
teknologi
informasi
dan
strategi
kompetitif
perusahaan
semakin
tidak
terlihat.
Hal ini
karena
seluruh
strategi
kompetitif
dunia
harus
memiliki
teknologi
informasiA. Penerapan sistem informasi di dunia dan indonesia
Banyak aktivitas
manusia
yang berhubungan
dengan
sistem
informasi.
Tak
hanya
di negara-negara
maju,
di Indonesia pun sistem informasi
telah
banyak
diterapkan
di mana-mana,
seperti
di kantor,
di pasar
swalayan,
di bandara,
dan
bahkan
di rumah
ketika
pemakai
bercengkerama
dengan
dunia
Internet. Entah disadari
atau
tidak,
sistem
informasi
telah
banyak
membantu
manusia.
Dimensi internasional
(lokasi
perusahaan)
telah
menjadi
bagian
penting
dalam
mengelola
perusahaan
di ekonomi
global yang saling berhubungan
dan
pasar
saat
ini.
Semua aktivitas
global harus
disesuaikan
untuk
memperhitungkan
tantangan
budaya,
politik,
dan
ekonomi
yang ada
dalam
masyarakat
bisnis
internasional.
B. Strategi bisnis menggunakan sistem informasi dalam global
Banyak perusahaan
yang bergeser
menuju
strategi
lintas
negara
yang mengintegrasikan
aktivitas
bisnis/ti
global mereka
melalui
kerja
sama.
Dalam pendekatan
lintas
negara
perusahaan
tergantung
teknologi
internet
Internet kini
telah
menjadi
komponen
penting
dalam
bisnis
serta
perdagangan
internasional.
Internet, bersama
dengan
intranet dan ekstranet
yang terkait,
memberi
saluran
interaktif
yang berbiaya
rendah
untuk
komunikasi
dan
pertukaran
data dengan
para
karyawan,
pelanggan,
pemasok,
distributor.
C. Perkembangan secara global dan lokal
Pada
dasarnya,
terdapat
konflik
antara
persyaratan
sistem
lokal
dan
global, dan terdapat
kesulitan
dalam
menyepakati
fitur
sistem
bersama,
seperti
interface pemakai
yang multibahasa.
Implikasi
Etis
Dari Sistem
Informasi
Perilaku
kita
diarahkan
oleh
moral, etika,
dan
hukum.
Undang-undang
mengenai
komputer
telah
ditetapkan
di banyak
negara
untuk
mengatasi
kekhawatiran
seperti
ha
kmendapatkan
akses
data, hak
akan
privasi
kejahatan
komputer,
dan
paten peranti
lunak.Beberapa
negara
lebih
maju
dibandingkan
yang
lain dan
mengeluarkan
undang-undang
semacam
ini,
dan
hukum
disatu
negara
dapat
memengaruhi
penggunaan
komputer
ditempat
lain di
dunia.
perusahaan
memiliki
kewajiban
untuk
menetapkan
budaya
etika
yang harus
diikuti
oleh
para
karyawannya.
D. Tantangan Sistem informasi global
§Tantangan
Politik
:
banyak
negara
mempunyai
regulasi
peraturan
atau
pelarangan
transfer data
seperti
data personnel dari
dan
ke
negaranya;
ada
yang melarang
impor
hardware dan
software; ada
yang menetapkan
undang-undang
menyangkut
‘local content’; pengenaan
pajak
yang tinggi.
§Tantangan
Geoekonomi. Merupakan pengaruh geografi terhadap realitas ekonomi dari aktifitas bisnis internasional. Misal perbedaan kualitas telepon, perbedaan zona waktu, perbedaan biaya tenaga kerja.
§ Tantangan Kultural. Termasuk di sini adalah perbedaan bahasa, agama,
cultural interests, adat, kebiasaan sosial.
E. Pengorganisasian Sistem Informasi Internasional dan lokal
A.
Strategi Global dan
Organisasi Bisnis.
Empat
strategi
global yang utama membentuk
dasar
untuk
struktur
organisasi
perusahaan
global. Strategi ini
terdiri
dari
eksportir
domestik,
multinasional,
waralaba,
dan
transnasional.
Masing-masing
strategi
terbagi
lagi
atas
struktur
organisasi
bisnis
yang spesifik.
Untuk
lebih
mudahnya,
kita
menggambarkan
tiga
jenis
struktur
organisasi
atau
pemerintahan:
terpusat
(di dalam
negeri),
desentralisasi
(untuk
unit asing
lokal),
dan
terkoordinasi
(semua
unit berpartisipasi
sebagai
sama).
Jenis
lain dari
pola
pemerintahan
dapat
diamati
di suatu
perusahaan
tertentu
(misalnya,
otoriter
yang didominasi
oleh
satu
unit, sebuah
konfederasi
dengan
hak
yang setara,
sebuah
struktur
federal berupa kekuatan
penyeimbang
di antara
unit strategis,
dan
sebagainya).
Strategi
eksportir
dalam
negeri
ditandai
dengan
menitikberatkan
sentralisasi
kegiatan
perusahaan
di dalam
negeri
asal.
Sementara
strategi
konsentrat
manajemen
keuangan
multinasional
dan
kontrol
keluar
dari
pangkalan
pusat
melakukan
desentralisasi
produksi,
penjualan,
dan
operasi
pemasaran
untuk
unit di negara
lain. Waralaba
adalah
suatu
wujud
pencampuran
yang menarik
antara
sebuah
sistem
usaha
lama dan
baru.
Di satu
sisi,
pada
awalnya
produk
dibuat,
dirancang,
dibiayai,
dan
diproduksi
di dalam
negeri,
tetapi
untuk
alasan
khusus
produk
tersebut
harus
sangat
bergantung
pada
tenaga
asing
untuk
produksi
lebih
lanjut,
pemasaran,
dan
sumber
daya
manusia.
F. Permasalahan E-Government di indonesia
Teknologi
informasi
khususnya
web dan
email hanyalah
sebatas
alat
bantu untuk
memudahkan
kita
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
saja.
Namun
yang paling utama dalam
implementasi
e-government adalah perubahan
paradigma,
dari
Government Centric menuju
Customer Centric. Perubahan tersebut
akan
menyebabkan
perubahan
pada
layanan-layanan
yang diberikan,
sehingga
merujuk
sesuai
dengan
apa
yang menjadi
kebutuhan
publik.
Salah
satu
indikator
kegagalan
implementasi
E-Gov
adalah
ketidakmampuan
aparat
birokrasi
menjaga
web portal untuk selalu
up date. Paradigma proyek
masih
tertanam
dalam
kepala
para
aparat
tersebut,
sehingga
implementasi
E-Gov
sesuai
dengan
Inpres
No.3 tahun
2007 dianggap
sebagai
proyek
tanpa
memikirkan
pemanfaatan
jangka
panjangnya.
Akibatnya
menciptakan
ketergantungan
terhadap
”rekanan
tertentu”,
yang pada
akhirnya
akan
menjadikan
implementasi
E-Gov
tidak
ada
bedanya
dengan
proyek
lainnya.
Dan jika
hal
ini
terjadi
maka
tujuan
E-Gov
yaitu
terkait
transformasi
hubungan
antara
pemerintah
dengan
penduduk,
swasta
(bisnis)
dan
juga
unit pemerintah
lainnya
tidak
akan
tercapai,
dan
malah
akan
membuka
ladang
KKN baru
bagi
birokrat
di pemerintahan.
G.
Pentingnya sistem informasi di desa
Keberadaan
Desa
saat
ini
sangat
membutuhkan
sebuah
Sistem
informasi
yang dapat
digunakan
untuk
menunjang
kebutuhan
untuk
memudahkan
pengelolaan
data baik
data kependudukan
atau
data lain yang perhubungan dengan
data desa.
Kondisi
yang terjadi
sekarang
adalah
pengelolalan
dilakukan
dengan
cara
manual yaitu
dengan
cara
tulis
tangan
yang diarsipkan
kedalam
buku
induk.
Cara pengelolan
semacam
ini
memang
terbilang
relatif
sederhana
tapi
kekurangan
pengelolan
semacam
ini
sering
menimbulkan
masalah
antara
lain adanya
keterlambatan
data, pengulangan
data, kerusakan
ataupun
kehilangan
data. Oleh
karena
itu,
sistem
manual tersebut
harus
diperbaharui
dengan
sistem
yang lebih
baik
yaitu
dengan
memanfaatkan
sebuah
sistem
informasi
berbasis
web yang dapat memberikan
beberapa
keuntungan
baik
dari
sisi
keamanan
ataupun
ketahanan
data.
Dari
pengamatan
saya
sistem
informasi
desa
yang patut
di coba
adalah SID miliknyaCombine. Aplikasi
ini
gratis dan
bisa
digunakan
oleh
desa
desa
manapun.
Kenapa
SID …..? salah satu
alasanya
karena
aplikasi
ini
bebasis
Web yang dapat dikembangkan
dengan
mudah
dan
dapat
di koneksikan
langsung
dengan
Internet maupun
Intranet (Client Server).
H. Negeri
dengan
ribuan
pulau
sistem
informasi
Untuk
menciptakan
SI yang handal maka
harus
tercipta
suatu
sistem
yang terintegrasi
dari
semua
bidang
pemerintahan,
dan
merupakan
hasil
analisis
yang bersifat
ikhtisaran
dari
data yang berasal dari
sumber
yang terpadu.
Keterpaduan
sistem
akan
mengarah
pada
suatu
struktur
data yang sifatnya
universal dan dapat
digunakan
secara
kolektif
oleh
seluruh
bidang
pemerintahan
yang terkait.
Ini
akan
menjamin
validitas
informasi
yang dihasilkan
oleh
SI tersebut.
Untuk
bisa
melangkah
lebih
lanjut,
sebaiknya
pemerintah
mengantisipasi
persoalan
lembaga
yang memberikan
validasi
terhadap
informasi
yang disajikan.
Misalnya,
kembali
ke
masalah
inflasi
perekonomian,
pemerintah
telah
menguasakan
kepada,
entah
itu
BPS, BI, Bappenas, dan
Depkeu;
atau
koordinasi
antara
keempat
lembaga
tersebut.
Sehingga
tidak
terjadi
kesimpang-siuran
yang membingungkan
bagi
pengguna
informasinya.
Tanpa
mengatasi
kesimpang-siuran
tersebut,
niscaya
usaha
pemerintah
tidak
akan
bisa
memberikan
hasil
optimal.
I. Sistem
informasi
bagi
petani
& nelayan (sipn)
Dengan
kondisi
Indonesia sebagai negara
agraris
dan
negara
maritim.
Produktivitas
sektor
pertanian
dan
kelautan
memberi
kontribusi
yang signifikan
terhadap
perekonomian
nasional,
yaitu
sekitar
13,3% dari
PDB Q-IV 2013 atau merupakan
penyumbang
ketiga
terbesar
PDB (BPS, 2013). Sementara itu
data BPS juga menunjukkan
bahwa
sektor
ini
menyerap
tenaga
kerja
terbesar,
yaitu
berkisar
35% dari
total tenaga
kerja.
Namun
demikian,
petani
dan
nelayan
memiliki
tingkat
kesejahteraan
yang rendah.
Hal ini
ditunjukkan
dari
data jumlah
penduduk
miskin
dengan
kategori
bekerja
mayoritas
adalah
petani
sebesar
52,8% (BPS, 2013). Banyak faktor
yang menyebabkan
hal
tersebut,
salah
satunya
adalah
dalam
sektor
pertanian
terdapat
kebutuhan
informasi
yang terkini
dan
tidak
dapat
diakses
dengan
cepat.
Adanya assymetric
information ini
mengakibatkan
bargaining position petani dan
nelayan
tersebut
menjadi
lemah.
Oleh
karena
itu,
dalam
rangka
mengatasi
permasalahan
ini
perlu
dilakukan
penyediaan
sistem
informasi
bagi
petani
dan
nelayan,
yaitu
harga
bahan
input seperti
harga
pupuk,
benih,
obat
hama,
informasi
pendukung,
seperti
cuaca
dan
cara
bercocok
tanam/distribusi,
serta
harga
jual
produk.
Penyediaan
Sistem
Informasi
Bagi
Petani
dan
Nelayan
(SIPN) atau Mobile
Agriculture harus
bersifat simple, user
friendly dan
dengan
biaya
yang terjangkau.
Salah satu
model diseminasi
informasi
tersebut
melalui
telepon
genggam.
Hal ini
mengingat
cukup
tingginya
pengguna
telepon
genggam
di Indonesia.
J . Perkembangan sistem informasi di indonesia tidak boleh kalah dengan luar negri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar