Kamis, 21 April 2016

Sistem Informasi Di Kampus

Perguruan Tinggi merupakan tujuan bagi siswa SMA dan sederajat untuk melanjutkan pendidikan. Perguruan Tinggi di Indonesia terbagi atas perguruan tinggi Negeri dan Swasta yang dibagi dalam beberapa kategori antara lain akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Jumlah perguruan tinggi yang cukup besar tentunya harus memiliki kualitas yang baik supaya dapat menarik minat calon mahasiswa. Karenanya, perguruan tinggi harus bisa memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa maupun calon mahasiswa. Salah satunya adalah pemilihan sistem pengolahan data yang baik.
Dewasa ini, seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia mulai berbenah dalam pengolahan data dan pelayanan akademiknya. Sebagian besar sudah menggunakan Sistem Informasi Akademik berbasis digital elektronik dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi penanganan datanya. Sistem Informasi Akademik memberikan kemudahan dalam penanganan data – data mahasiswa dengan kelebihan fast accesslow cost dan paperless.
Untuk sektor pendidikan, Gamatechno berkonsentrasi pada sistem pengolahan data perguruan tinggi yaitu Gamatechno Campus Suite dan telah merilis versi cloudnya yaitu eCampuz.eCampuz merupakan salah satu software andalan Gamatechno yang dibangun dengan basis cloud computing. Kenapa jagoan? Karena eCampuz dapat mewujudkan sistem perguruan tinggi sekelas Gamatechno Campus Suite dengan budget terbatas. Jagoan ini akan membuat kampus anda hemat biaya infrastruktur, biaya berlangganan, sekaligus biaya maintenancesistem.
Dengan memiliki sistem informasi terintegrasi, perguruan tinggi akan lebih mudah melakukan pengolahan data mahasiswa. Di sisi lain, mahasiswa juga akan merasakan kemudahan untuk melakukan pendaftaran, pembayaran, maupun melihat laporan akademiknya.

Fasilitas yang berkualitas tentunya menjadi nilai tambah bagi perguruan tinggi. Perkembangan kualitas perguruan tinggi harus sejalan penggunaan teknologi informasi. Karena itu mari kita tingkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan kualitas teknologi informasi.

BAB 1.                  PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning khususnya di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas).Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan ini, e-learning berfungsi sebagai option (pilihan) bagi mahasiswa.
Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat yang berada di kabupaten telah dapat menggunakan fasilitas internet.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode). Dengan iklim yang kondusif ini, beberapa perguruan tinggi telah melakukan berbagai persiapan, seperti penugasan para dosen untuk (a) mengikuti pelatihan tentang pengembangan bahan belajar elektronik, (b) mengidentifikasi berbagai platform pembelajaran elektronik yang tersedia, dan (c) melakukan eksperimen tentang penggunaan platform pembelajaran elektronik tertentu untuk menyajikan materi perkuliahan.

1.2.Permasalahan
Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini adalah
  • Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen
  • Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas
  •  E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi
  • Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi
  • Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengembangan system informasi akadwmik di kampus mercubuana dan memebri masukan terhadap hal kekurangannya.

1.4.Ruang Lingkup
Aplikasi ini mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :
·         Sistem pengadaan yang meliputi:
-          Modul untuk log in ke dalam sistem, yaitu dengan memasukkan user id dan password.
-          Modul yang digunakan dalam proses mengikuti course yang sudah dipilih mahasiswa
-          Modul yang digunakan dalam proses pengabsenan dan penjadwalan yang di ikuti oleh mahasiswa
-          Modul yang digunakan untuk membuat laporan mengenai pengembangan sistem.
-          Modul yang digunakan untuk membuat laporan mengenai status keberadaan system yang diusulkan.
-          Modul yang digunakan untuk mencetak label buku dan kartu katalog.
·         Penggunaan sistem operasi Windows 8.x keatas.
·         Penggunaan internet untuk masuk ke sistem.

1.5.Sistematika Penyusunan Laporan
Garis besar rencana penulisan buku laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
            Bab I   : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan,  tujuan penelitian dan ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
Bab II  :  Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori dan prinsip-prinsip dasar yang digunakan sebagai landasan atau pedoman yang menunjang penelitian
Bab III            : Metodologi Penelitian
Bab ini berisi metodogi yang dibutuhkan dalam melaksanakan penelitian, analisis sistem yang ada saat ini serta desain sistem yang dari tahap-tahap perancangan hingga pembuatan program.
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai Pengujian sistem yang telah dibuat.
            Bab VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dalam proses pembuatan, implementasi maupun pengujian dari sistem yang telah dibuat.

BAB 2.         TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1.      Pengertian Perpustakaan
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data danmelakukan proses kegiatan akademi yang melibatkan antara mahasiswa , dosen, administrasi akademik , keuangan dan data atribut lainnya .Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswadalam melakukan kegiatan administrasi akademik , melakukan proses padatransaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa , melakukan prosesadministrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biayayang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harianadministrasi akademik . Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kaliterjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa , sehingga padaproses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk datamahasiswa . Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapatdiintegrasikan dibawah Sistem Informasi Akademik , modul keuangan dapatberupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaianyang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupunAkademik 

2.2.            Kegiatan Pengadaan
Pelayanan pengadaan adalah suatu proses pemesanan bahan pustaka hingga bahan pustaka tersebut tiba di perpustakaan untuk kemudian dilakukan pencatatan identitas buku. Aktifitas yang terjadi dalam proses pengadaan antara lain pemilihan bahan pustaka yang akan dipesan, pemesanan sebuah bahan pustaka, laporan pembayaran bahan pustaka yang dipesan, memasukkan data bahan pustaka tersebut ke dalam database inventory perpustakaan
2.3.            Kegiatan Pengolahan
Kehadiran teknologi komputer dengan kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, didapat manfaat berupa kemudahan menyimpan, mengorganisasi dan melakukan pengambilan terhadap berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras yang tepat, perusahaan dapat membangun sistem informasi manajemen yang handal dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2.4.            Pengembangan
Kesulitan yang sering terjadi pada bagian internal perguruan tinggi adalah banyaknya pengolahan data yang memerlukan pengolahan dalam waktu yang relative singkat. Sebagai contoh antara pengolahan data mahasiswa yang mengambil mata kuliah dan kelas yang dengan pengajar dosen. Pada data-data diatas akan di dapat data-data transaksi berupa, data absensi, data mata kuliah, data transkrip nilai, data jadwal ujian, data biaya pembayaran ( status pembayaran mahasiswa ), data dosen beserta atribut data gaji yang merupakan bagian dari sistem keuangan yang diterapkan pada sisi keuangan.

            Secara umum sistem informasi akademik dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan Akademik yang menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang dihasilkannya. Sistem Informasi Akademik sangat membantu dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa. Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapat diintegrasikan dibawah Sistem Informasi Akademik, modul keuangan dapat berupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaian yang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupun Akademik .




BAB 3.         METODE PENELITIAN


2.1Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini , metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.1.1   Studi literatur
Studi literatur adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari referensi dan landasan teori dan mengumpulkan data sekunder (data untuk mendukung penelitian yang dapat diperoleh dari studi kepustakaan, berupa teori-teori, literatur/catatan)  yang berhubungan erat dengan materi ini. Dalam hal ini studi literatur dilakukan berkaitan dengan perpustakaan dan seluruh kegiatan yang terjadi di dalamnya, perangkat lunak yang akan digunakan, dan lain-lain.

3.1.2        Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data primer (data yang dikumpulkan langsung dari responden) guna mendapatkan data dan informasi secara nyata mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi secara langsung dari lokasi tempat penelitian diadakan. Dalam hal ini, wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak perpustakaan.

3.1.3        Analisa dan Perancangan Sistem
Dalam tahap ini, dialakukan analisa sistem dari sistem lama yang telah dilakukan secara manual..
3.1.4.      Implementasi, Pengujian Sistem dan Perangkat Lunak
Untuk mengetahui performance perangkat lunak ini yang telah ada, setelah implementasi sistem, dilakukan pengujian untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari perangkat lunak ini. Kelemahan yang ditemukan dalam perangkat lunak ini akan dijadikan sebagai acuan untuk  revisi dan pengembangan  lebih lanjut.



3.1.6        Kesimpulan dan saran
Penarikan kesimpulan dilakukan untuk mengetahui apakah proyek sistem informasi ini telah dapat memenuhi kebutuhan perpustakaan dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang ada diikuti dengan pemberian saran untuk dapat mengembangkan sistem di masa akan datang

3.2.Analisis Sistem yang Digunakan pada Saat Ini
Analisis sistem yang digunakan pada saat ini oleh Sistem Informasi Akademik di kampus Mercubuana adalah sebagai berikut:

3.2.1. Kegiatan Pengadaan
Updating informasi antara bagian administrasi akademik maupun dengan bagian keuangan yang merupakan validasi untuk status mahasiswa sehingga dapat melakukan kegiatan belajar mengajar , dimana terjadi interaksi data secara langsung tanpa memerlukan update data secara manual. Update data dari Sistem Keuangan dan Sistem Akademik merupakan proses penting dimana proses ini mengupdate status mahasiswa dalam interval waktu tertentu .
3.2.2. Kegiatan Pengolahan
Kemudahan bagi pengajar untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dimana pada komponen Front End Web dan komponen Back End Web dapat membantu para pengajar untuk menyampaikan informasi secara on-line dan menerima informasi secara on-line dari mahasiswa .
3.2.3. Pengembangan
Sistem informasi akademik mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu: komponen input, komponen model, komponen basis data, dan komponen output. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya.
a. Komponen Input Akademik
Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengelolaan data misalnya nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan, dll.
b. Komponen Model Akademik
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik banyak digunakan untuk menghasilkan informasi – informasi tentang pengelolaan data mahasiswa, dosen, dll.
c. Komponen Basis Data Akademik
Data yang digunakan untuk output berasal dari data base.
d. Komponen Output Akademik
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem jurusan menyediakan informasi mengenai jurusan. Subsistem fakultas menyediakan informasi mengenai fakutlasnya.

3.3Perancangan Sistem

Perkembangan dari sistem teknologi informasi menurut Jogiyanto. “menyebabkan perubahan-perubahan peran sistem teknologi informasi, yaitu mulai dari peran efisiensi, efektifitas sampai dengan peran strategik. Peran efisiensi yaitu menggantikan manusia dengan teknologi informasi yang lebih efisien. Peran efektifitas yaitu menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen yang efektif. Sekarang peran sistem informasi tidak hanya untuk efisiensi dan efektifitas, tetapi sudah untuk strategik, yaitu digunakan untuk memenangkan persaingan”. Strategi ini digunakan oleh lembaga pendidikan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terbaru dan diterapkan di lembaganya sebagai bagian dari strategi keunggulan bersaing. Namun konsekuensi dari penerapan Strategis ini adalah ketersediaan modal yang sangat tinggi, karena umumnya teknologi yang baru lahir dijual dengan harga tinggi. Keuntungan yang dapat dipetik dari penerapan strategis ini antara lain ; 1. Internet pendidikan yang dibangun oleh lembaga akan dapat mengakomodasi perkembanagan teknologi yang terbaru. Disamping itu teknologi terbaru memiliki daya pikat dana dapat membangun citra lembaga di mata orang tua dan peserta didik. Rasa percaya dari dan bangga dari SDM internal dan eksternal akan sangat menguntungkan bagi perkembangan lembaga. 2. SDM yang dimiliki oleh lembaga selalu terpacu untuk mengikuti perkembangan dan terus belajar agar dapat beradaptasi dan mengoperasionalkannya. Meskipun SDM dituntut untuk selalu mau belajar, tetapi hal ini juga menjadi keuntungan non-finansial, dimana keahlian dan pengetahuan mereka meningkat. 3. Strategi ini akan memposisikan lembaga selangkah lebih maju dari para pesaing sehingga kemampuan untuk meraih pangsa pasar semakin besar. 4. Penerapan strategi ini membuka peluang untuk membangun unit layanan atau fasilitas baru, seperti penyediaan perpustakaan elektronik, museum virtual dan lain sebagainya. 5. Strategi ini akan menempatkan lembaga sebagai pemimpin industri pendidikan, sehingga kebijakan teknologi yang digunakan akan menjadi standar bagi industri tersebut. Namun strategi ini bukan berarti hanya memberikan keuntungan semata bagi lembaga, karena sejumlah kerugian juga mengancam, karena : 1. Penerapan strategi ini membutuhkan modal yang sangat tinggi, padahal umur ekonomi dan operasionalnya relatif sangat pendek. 2. Oleh karena selalu dikejar oleh waktu guna mempelajari teknologi informasi yang baru, maka SDM lembaga tidak sempat melakukan inovasi dan eksplorasi teknologi informasi yang ada, sehingga seringkali investasi yang ada tidak termanfaatkan secara optimal. Disamping itu resiko kerusakan peralatan sangat tinggi mengingat SDM belum paham betul tentang pengoperasiannya. 3. Biaya investasi yang tinggi tentu akan berpengaruh terhadap biaya pendidikan, sehingga hal itu akan mempengaruhi daya beli dari orang tua peserta didik. 4. Teknologi baru seringkali belum diiringi dengan penyediaan fasilitaxs service dan penyediaan suku cadang, sehingga jika terjadi kerusaakan akan membutuhkan biaya yang sangat tingi


3.4 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akademik
Adapun tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari penerapan sistem informasi akademik adalah:
1.      Pengajuan KRS
Pengajuan KRS (KRS Online) merupakan tempat yang dipergunakan bagi mahasiswa untuk melakukanentry mata kuliah/pengambilan mata kuliah pada tiap semester. Setiap mahasiswa baru dapat menggunakan fasilitas ini setelah memenuhi semua persyaratan untuk pengajuan KRS, antara lain telah membayar SPP, PRKS, internet, perpustakaan dsb. Pengajuan KRS ini aktif pada waktu tertentu yaitu pada waktu KRS awal semester/semester sisipan.
2.      Dibentuknya Siakad tujuannya adalah untuk meningkatkan informasi akademik tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga sangat penting untuk dosen, dengan adanya Siakad dosen bisa tahu persis terutama mengenai jadwal mengajar dan juga mengetahui lebih jauh mengenai mahasiswa, yaitu dengan komunikasi secara langsung dengan mengeluarkan Hot Massages untuk memberikan pengumuman kepada mahasiswa.
3.      Selain itu dengan adanya Siakad bisa mengcover mengenai presensi dosen dan apabila dosen mempunyai kinerja buruk maka akan muncul dalam Hot massages tentang keluhan mahasiswa terhadap kinerja dosen yang tidak pernah mengajar.
4.      Kemudian dengan adanya Siakad membantu ploting mata kuliah, dengan jadwal tersebut untuk hari dan jamnya menjadi lebih pasti dan pengambilan mata kuliah oleh mahasiswa yang bisa langsung diakses, dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa langsung memilih kelas A atau kelas yang lainnya.
5.      Keuntungan dengan adanya Siakad banyak yang dirasakan antara lain untuk melihat data yang diminta khususnya data akademik cepat sekali, untuk mahasiswa sendiri menjadi lebih cepat karena dihubungkan dengan internet, efisien karena tidak perlu datang ke kampus tetapi cukup dilakukan dirumah ataupun melalui internet dimanapun mereka berada kecuali mereka mempunyai masalah yang harus diselesaikan dikampus.
6.      Keuntungan yang lain bahwa nilai langsung bisa di Online, artinya mahasiswa dapat melihat secara Online melalui komputer nilai yang dimilikinya, kemudian mahasiswa setiap saat bisa melihat perkembangan IP dan IPK nya dan mahasiswa juga dapat melihat mata kuliah apa yang dapat diambil selanjutnya, salah satunya jatah KRS semester depan sudah tahu tanpa harus konsultasi terlebih dahulu ke dosen wali


BAB 4.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


 Proses dari Sistem Informasi Akademik
1. Masukan data mahasiswa yang didapat dari mahasiswa yang bersangkutan saat registrasi ulang (pendaftaran) dengan keluaran daftar nama mahasiswa.
2. Masukan data dosen yang didapat dari setiap Fakultas yang sudah dikoordinasi dengan jurusan yang memberikan keluaran berupa daftar nama baik itu dosen lama yang masih tetap aktif mengajar, serta daftar nama dosen baru yang mulai mengajar.
3. Masukan data mata kuliah yang didapat dari setiap jurusan di lingkungan Universitas dengan memiliki keluaran jadwal kuliah dan jumlah sks tiap mata kuliah yang sudah ditentukan.
4. Masukan KRS didapat dari pilihan mahasiswa untuk mata kuliah yang akan diambil dan dengan ketentuan yang berlaku. Masukan KRS ini memiliki keluaran absen mahasiswa per setiap mata kuliahnya.
5. Masukan daftar nilai mahasiswa didapat dari setiap jurusan di lingkungan Universitas. Mahasiswa wajib mengisi KRS, karena itu merupakan salah satu syarat agar KHS dapat keluar.
6. Masukan daftar nama mahasiswa yang telah lulus yang didapat dari setiap jurusan yang telah dikumpulkan pada fakultas setelah itu ke lembaga yang menghasilkan keluaran berupa daftar nama wisudawan.
7. Masukkan data keuangan yang didapat dari puskom yang telah dikoordinasikan baik pada setiap jurusan melalui fakultas, dengan keluaran data mahasiswa yang masih aktif dan dapat mengikuti perkuliahan semester berikutnya. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa.



1.1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
Pengembangan Sistem Informasi Akademik Universitas Mercubuana dikembangan menjadi aplikasi program sistem Informasi Akademik yang berbasis web. Dalam perencanaan selanjutnya Program aplikasi sistem informasi akademik Universitas Mercubuana merupakan salah satu program yang terdapat pada layar ke 2, sehingga setiap personal memiliki account untuk mengakses program yang diinginkan. Program Sistem Informasi Akademik berbasis web ini memiliki 2 login untuk mengakses program tersebut. Login Administrator di peruntukkan oleh seorang administartor sistem informasi akademik, pemberiaan akses login ini diberikan kepada seseorang yang telah di tunjuk oleh pimpinan untuk mengatur jalannya sistem informasi akademik. Login Administrasi Akademik di berikan kepada operator Program Studi dan Fakultas, yang bertugas untuk mengakses Sistem Informasi Akademik, adapun tampilan login dari program aplikasi Sistem Informasi Akademik ini seperti terlihat pada tampilan di bawah ini :

Tampilan program aplikasi Sistem Informasi Akademik berbasi web ini terdiri dari beberapa menu. Menu Home , Detail Mahasiswa, dan Perkuliahan. adapun tampilan menu Administrasi seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :



Pada menu Detail Mahasiswa terdiri dari submenu Detail Mahasiswa, edit biodata, lihat KRS dan lain-lain dalam Sistem Informasi Akademik seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

1.2 Pengujian
Pengujian White Box dan Black Box Program Sistem Informasi Akademik (SIMKA) ini sebelum diimplementasikan secara keseluruhan, maka harus dilakukan pengujian. Pengujian program merupakan elemen yang kritis dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Uji coba merepresentasikan ketidaknormalan yang terjadi pada pengembangan program / software / perangkat lunak. Tujuan dari ujicoba ini adalah mendesain serangkaian tes yang secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha yang minimum.




BAB  5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1  Kesimpulan
Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, dan adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut.
Bila pembelajaran bebasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar kelompok, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pembelajaran yang selama ini berlaku.
Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain adalah: (1) Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun tanpa terbatas lagi pada batasan institusi & negara; (2) Mahasiswa dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan para tenaga ahli atau pakar di bidang yang diminatinya; (3) Materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada perguruan tinggi dimana mahasiswa belajar. Berbagai peluang tersebut diatas masih menghadapi tantangan baik dari biaya, kesiapan infrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-learning

DAFTAR PUSTAKA

Voices of Experience. http://www.education-world.com/a_tech/tech052.shtml ( 16 September 2002).
Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005
Moore, M.G. & Kearsley, G. (1996). Distance education: A sistems view. New York: Wadsworth Publishing Company.
Moore, M.G.; et al. (1990). The effects of distance learning: A summary of the literature. Research Monograph No. 2. University Park, PA: The Pennsylvania State University, American Center for the Study of Distance Education. (ED 330 321)
Natakusumah, E.K. (2002); Multimedia sebagai sarana pembelajaran; Lokakayra Multimedia sebagai sarana pembelajaran metode learning based; DUE-Like TPB ITB, 13 Nopember 2002.
Natakusumah, E.K. (2002); Teknologi informasi pada pendidikan jarak jauh, Orasi Ilmiah pada Wisuda STMIK Bandung, 12 Januari 2002, Grand Aquila Hotel, Nusantara Ball Room, Bandung.
Newsletter of Open and Distance Learning Quality Council, October 2001. http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html (16 September 2002)
Rosenberg, M.J. 2001. e-learning : Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. The McGraw-Hill Companies Inc.
Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Pembelajaran http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm (3 November 200





Tidak ada komentar:

Posting Komentar